Lencana Facebook

Lencana Facebook

Lencana Facebook

AD (728x90)

Selasa, 05 April 2016

Hadits Pendidikan : Metode Demonstrasi

Share it Please



وَعَنْ حمْرَانَ مَوْلَى عُثْماَنَ  اَنَّ عُثْمَانَ رَضِيَ الله ُعْنْهُ دَعَابِوُضُوْءٍ .فَتَوَضَّأَ  فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ، وَاسْتَنْثَرَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنىَ إِلىَ الْمِرْفَقِ، ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ اْليُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ اْليُمْنىَ إِلىَ اْلكَعْبَيْنِ  ثَلاَثَ مَرَّاتٍ  ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ قاَلَ : رَأَيْتُ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوْئِيْ هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَوُضُوْئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَيُحَدِّثُ فِيْهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ .
Hadits Utsman bin Affan ra; diriwayatkan dari Humran ra katanya: Utsman bin Affan ra telah meminta air untuk berwudhu, setelah memperoleh air beliau  terus membasuh tangan sebanyak tiga kali, kemudian berkumur-kumur serta memasukan dan mengeluarkan air dari hidung. Kemudian beliau membasuh muka sebanyak tiga kali dan membasuh tangan kanannya hingga ke paras siku sebanyak tiga kali. Setelah itu beliau membasuh tangan kirinya sama seperti beliau membasuh tangan kanannya, kemudian menyapu kepalanya dan membasuh kaki kanan hingga ke batas mata kaki sebanyak tiga kali. Setelah itu beliau membasuh kaki kiri, sama seperti membasuh kaki kanannya. Kemudian Utsman ra berkata: Aku pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu seperti cara Aku berwudhu. Aku juga telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang mengambil air wudhu seperti cara aku berwudhu kemudian dia menunaikan shalat dua rakat dan tidak berkata antara wudhu dan shalat, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.”[1]

                 Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa Utsman bin Affan secara tidak langsung sedang memperlihatkan cara berwudhu yang benar kepada Hamran ra, Utsman pun  mendapatkan pelajaran tata cara berwudhu dari yang dilakukan  Rasulullah SAW. Rasulullah SAW senantiasa memberi contoh terlebih dahulu kepada sahabatnya sebelum beliau memberikan perintah-perintah beribadah kepada mereka, yaitu melalui pemberian pendidikan dan pelatihan-pelatihan khusus sebelum pelaksanaan kegiatan tertentu dimulai. Dalam ilmu pendidikan cara ini dikenal dengan istilah Metode Demonstrasi.
                                                                                                           
1.      Pengertian Metode Demonstrasi
                      Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya adalah melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. [2]Adapun istilah metodologi berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[3]
                      Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah. Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara atau mediator. [4]Dengan demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata thariqah. Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan.
                      Sedangkan  Demonstrasi berasal dari kata “Demonstration=to show” yang artinya memperagakan atau memperlihatkan. Metode demonstrasi diartikan sebagai metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan (meragakan), untuk memperjelas suatu pengertian, atau untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa. To Show atau memperkenalkan/mempertontonkan.
    Ahmadi menyatakan yang dimaksud metode demonstrasi adalah metode mengajar di mana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri yang memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses, misalnya proses cara mengambil air wudlu, proses jalannya sholat dua rakaat dan sebagainya.[5]
                          Dari  pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempraktekkan /memperlihatkan/memperagakan jalannya suatu proses tertentu dengan  menggunakan alat peraga atau peragaan disertai dengan penjelasan-penjelasan terlebih dahulu tentang tata cara sesuatu atau memeragakan alat dan sebagainya.
                         Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun oleh orang luar yang diundang ke kelas. Proses yang dilakukan dari objek yang sebenarnya. [6]
                  Dalam memberikan pengajaran kepada para sahabatnya Rasulullah SAW banyak menggunakan metode demonstrasi yaitu dengan cara menunjukkan terlebih dahulu runutan dalam tata cara ibadah, sambil kemudian para sahabat memperhatikan dan mempraktekkannya.  Seperti hadist tentang tayammum berikut ini:     
عَنْ عَمَّارِ بِنْ يَاسِرِ رضي الله عنه قَالَ : أَجْنَبْتُ فَلَمْ أُصِبْ مَاءً فَتَمَعَّكْتُ فِى الصَّعِيْدِ وَصَلَّيْتُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيْكَ هَكَذَا وَضَرَبَ النَّبِيُّ بِكَفَّيْهِ الأَرْضَ وَنَفَخَ فِيْهِمَا، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ
Dari Ammar bin Yasir ra, ia berkata “ Pada suatu saat aku junub, lalu tidak mendapatkan air, kemudian aku berguling-guling di atas permukaan tanah lalu sholat, setelah itu kusampaikan hal itu kepada Nabi SAW kemudian Rosululloh SAW bersabda “ Sebenarnya cukuplah bagimu hanya (berbuat) begini “ Yaitu Nabi SAW menepukkan kedua telapak tangannya pada permukaan tanah, kemudian meniup keduanya, lalu beliau mengusapkan keduanya pada wajah dan kedua telapak tangannya “ ( Muttafaqun ‘alaihi).
              Dalam hadits diatas dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah SAW langsung menunjukkan bagaimana cara bertayammum yang benar kepada Ammar bin Yasir. Dan banyak lagi hadits lainnya yang menggunakan metode demonstrasi.
Metode demonstrasi ini memang mempunyai keunggulan diantaranya:
1.      Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal yang dianggap penting, sehingga dapat diamati dan dipahami dengan baik.
2.      Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, siswa dapat langsung melihat tata cara yang benar.
3.      Jika siswa langsung mempraktekkannya, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktik yang dapat mengembangkan kemampuannya.
4.      Jika timbul pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab ketika mengamati proses demonstrasi.[7]

            Dengan demikian metode demonstrasi sudah dilakukan oleh Rasulullah Saw dalam, memberikan penjelasan kepada para sahabatnya, karena metode ini dipandang tepat dengan keunggulan-keunggulannya untuk menjelaskan tata cara ibadah yang benar. Sehingga melahirkan sosok sahabat yang juga dapat menjelaskan kepada sahabat lainnya. seperti yang dilakukan oleh Utsman bin Affan dalam hadits di atas, bagaiman beliau memeragakan cara wudhu Rasulullah untuk mengajarkan kepada sahabat Hamran ra.



[1] Tim penerjemah Jabal, Shahih Bukhari Muslim, Bandung: Penerbit Jabal, 2011 hlm. 79
[2] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, cet-Kedua, hlm.  99
[3] Ibid, hal. 99
[4] H. Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, Edisi Baru, hlm. 144
[5] Abu Ahmadi, Stategi Belajar Mengajar,  Bandung: Pustaka Setia, 2005 hlm. 62
[6] Dra. Sumiati, Asra, Med, Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2009 hlm. 101
[7] Prof. Suyanto, Ph.D, Drs. Asep Jihad, M.Pd, Menjadi Guru Professional, Jakarta: Esensi Eralangga Group, 2013, hlm . 128

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

© 2013 Odi Azizi. All rights resevered. Designed by Templateism