Sulut
Minatnya, Pembelajaran akan Berkesan
Kegiatan
pembelajaran merupakan jantung dari kegiatan pendidikan di sekolah, tanpa pembelajaran
maka ruh sekolah akan hilang. Pembelajaran yang terlaksana setiap hari di
sekolah bukan hanya hanya sekedar transfer informasi semata, namun harus
memastikan siswa tercapai kompetensinya, hal ini terwujud hanya dengan
pembelajaran yang efektif.
Tanpa
pembelajaran yang efektif maka tujuan pembelajaran atau bahkan tujuan pendidikan
nasional akan sulit tercapai. Pembelajaran efektif harus terlaksana selama
proses pembelajaran, tidak ada waktu yang terbuang percuma karena guru tidak
menyiapkannya di awal pembelajaran, terkadang kita masih melihat ada guru yang
menghabiskan waktu sepuluh menit hanya karena tidak membawa spidol atau kapur
tulis.
Salah
satu hal penting yang harus kita pikirkan agar pembelajaran kita efektif adalah
dengan cara menumbuhkan minat siswa. Merurut Usman
Effendi dan Juhaya S. Praja (1984:72): “Suatu kegiatan akan berjalan dengan
lancar apabila ada minat, atau motif itu akan bangkit bila ada minat yang
besar”. Bahkan dikatakan oleh….tanpa menumbuhkan minat siswa dalam proses
pembelajaran, seorang guru hanya akan seperti menempa besi yang dingin.
Banyak guru yang tidak memperdulikan seberapa jauh minat siswa
dalam mengikuti pelajaran yang tersaji, guru hanya memikirkan targetan
pelajaran yang harus selesai secepatnya, tanpa mencari tahu apakah siswa minat
dengan pelajaran saat ini. Untuk membangkitkan minat siswa dibutuhkan pemahaman
guru tentang tugas sucinya di kelas, dengan begitu guru akan mencari cara
terbaik agar misi sucinya tercapai, dengan begitu akan banyak cara yang
terbentang untuk menentukan metode terbaik untuk siswanya.
Awal Februari 2016
Pelajaran IPA dengan materi Gerak Benda dengan tujuan pembelajaran
siswa dapat mengetahui hal-hal yang mempengaruhi gerak benda menjadi “hidangan”
yang akan saya sajikan di kelas III saat itu, perlu waktu satu hari untuk saya
menyiapkan RPP dan alat peraga yang sesuai dengan materi tersebut, hal ini saya
sampaikan juga ke guru bahwa perencanaan harus direncanakan, bukan dadakan jadi
memang membutuhkan waktu untuk berpikir.
Kertas, pensil, plastisin, balok, dadu, bola bekel dan bola pingpong
menjadi teman saya untuk mengajar saat itu. Saya kumpulkan dalam tas yang saya
bawa, sebelum memulai pembelajaran saya pun memompa semangat siswa dengan
teriakan anak hebat, siaaappp…anak hebat siaappp. Kemudian saya sambungkan
dengan peraturan kelas yang diucapkan bersama–sama, saya anak hebat, datang
tepat waktu (dengan gerak tubuh melihat jam di tangan), berdoa sebelum belajar
(dengan gerak tubuh menengadahkan tangan), tertib di kelas dan berkata sopan
(dengan gerak jari telunjuk didekatkan ke mulut) dan mengerjakan tugas tepat
waktu (dengan gerak tangan menulis), hal ini saya lakukan agar siswa mengingat
dan memahami peraturan yang sudah mereka buat.
Saya pun mengajukan pertanyaan, ayo coba tebak apa yang ada di
dalam tas bapak? Buku, teriak salah seorang siswa, pulpen…makanan, sahut siswa
yang lainnya pun membuat riuh kelas. Saya pun membukan isi tas saya, kertas,
pensil, plastisin, balok, dadu, bola bekel dan bola pingpong. Dengan
benda-benda ini apa ya yang akan kita bahas? Sayapun kemudian mengulas materi
pelajaran minggu lalu tentang macam-macam gerak benda dengan mengajukan
pertanyaan ke siswa.
Selesai mengulas pelajaran minggu lalu, saya kemudian
mendemonstrasikan dengan menggelidningkan balok
0 komentar:
Posting Komentar